https://manlumajang.sch.id, HUMASRapat Koordinasi Kepala MA Plus Keterampilan dan Bimbingan Teknis Guru MA Plus Keterampilan Nasional resmi dibuka di Hotel Aquarius, Kota Waringin Timur, Sampit, Kalimantan Tengah. Acara ini menjadi momen penting bagi para pemimpin madrasah untuk mengembangkan strategi yang inovatif dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan di era modern, Minggu (25/08/2024).

Dalam sambutannya, Direktur GTK Kementerian Agama RI, Dr. H. Thibib Al-Asyhar, M.Si., mengingatkan bahwa para Kepala Madrasah harus berpikir kreatif dan out of the box untuk membangun peradaban besar. Mengutip Arnold J. Toynbee, beliau menegaskan bahwa “Peradaban besar tidak pernah dibangun oleh banyak orang, tetapi oleh mereka yang memiliki kreativitas tinggi, meskipun jumlahnya sedikit.” Beliau juga menyoroti pentingnya soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan keterampilan interpersonal dalam dunia kerja saat ini, yang sering kali lebih dicari daripada latar belakang akademis semata.

Dr. Thibib juga memaparkan hasil laporan NaCe yang menunjukkan bahwa 80% perusahaan lebih memilih kandidat dengan pengalaman magang atau kerja sebelumnya. Perubahan dalam rekrutmen kini menitikberatkan pada tes keterampilan dan studi kasus untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah nyata.

Sebagai rekomendasi, beliau menyampaikan beberapa poin penting untuk pengembangan MA Plus Keterampilan:
1. Sediakan kurikulum terpadu yang dinamis dan adaptif.
2. Perbanyak program pelatihan atau magang bagi siswa.
3. Dirikan pusat inovasi dan inkubasi bisnis.
4. Fokus pada pengembangan karakter dan soft skills siswa.
5. Tingkatkan kolaborasi dengan masyarakat melalui pengembangan usaha bersama, pemberdayaan masyarakat, dan proyek sosial.

Dalam penutupan sambutannya, beliau mengungkapkan pantun, “Makan durian bersama kekasih, cukup sekian dan terima kasih,” yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari hadirin. Tagline MA Plus Keterampilan yang diusung kali ini adalah “Prestasi, Vokasi, Religi, Mendunia.”

Kasi Kelembagaan, Anita Isdarsini, S.Pd., M.Hum., menambahkan bahwa pada tahun 2025, MA Plus Keterampilan akan menerima bantuan untuk peningkatan SDM Kepala Madrasah, guru, dan alat praktek kerja lapangan (PKL), dengan syarat kurikulum berakreditasi A dan minimal 6 jam pelajaran per minggu. Program P5RA untuk MA Plus Keterampilan akan difokuskan pada penyiapan siswa yang siap bekerja setelah PKL. Menurutnya, “Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya dan menyentuh digital di semua lini.”

Edi Nanang Sofyan Hadi, S.Ag., M.Pd., Kepala MAN Lumajang, juga memberikan masukan berharga dalam kesempatan tersebut. Beliau menegaskan pentingnya Rakernas MA Plus Keterampilan yang akan datang untuk lebih maksimal dalam memperjuangkan Peraturan Menteri Agama (PMA) atau Keputusan Menteri Agama (KMA) yang mendukung program-program MA Plus Keterampilan di masa depan. “Keberadaan PMA atau KMA yang mendukung sangat krusial untuk memastikan kelanjutan dan pengembangan program keterampilan di madrasah-madrasah kita. Oleh karena itu, saya berharap Rakernas berikutnya dapat menjadi momentum untuk memperjuangkan regulasi yang berpihak pada pengembangan MA Plus Keterampilan,” tegasnya.

Ketua KKMA Plus Keterampilan Nasional, Drs. H.M. Ali Wafa, M.A., menyampaikan pentingnya pembentukan KKM MA Plus Keterampilan Tingkat Provinsi untuk memperkuat jaringan dan memperluas kerja sama antar madrasah. Pemetaan kelembagaan dan guru juga menjadi fokus dalam upaya penguatan MA Plus Keterampilan di seluruh Indonesia.

Sebagai penutup, disampaikan bahwa Rakernas MA Plus Keterampilan tahun 2025 akan dilaksanakan di Kota Manado, sebuah kesempatan besar untuk terus memajukan dan mengembangkan madrasah yang berorientasi pada keterampilan di Indonesia.(TF)

Leave a Comment